Senin, 16 Maret 2015

Sunnah Memakai Wangi-wangian :)

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr wb
SubhanAllah Sahabatku, indahnya hidup dalam sunnah, salah satu satunya ialah mengenakan wangi-wangian /parfum,
Nabi saw bersabda yang artinya, ”Aku diberi
kesenangan di dunia ini, yaitu wanita,
harum-haruman, dan kesejukan mata
dalam sembahyang (HR.an- Nasa’i).
Bayangkan, Nabi sendiri menganggap
harum-haruman (minyak wangi) sebagai
sesuatu yang menyenangkan. Karena itu
hendaklah kita berlomba-lomba
mengharumkan diri dengan aroma minyak
wangi dan jangan menolak bila orang lain
memberikannya kepada kita, ”Siapa yang
diberi harum-haruman hendaknya jangan
menolak, karena sesungguhnya ia adalah
ringan bebannya dan harum baunya.” ujar
Nabi seperti yang tertuang dalam
HR.Ahmad bin Hanbal.Abu Daud dan an-
Nasa’i.
Kita sering mengenakan wangi-wangian ketika hendak bepergian, Jalan-jalan, dan juga jika ingin bertemu dengan seseorang,
Tapi sedikit orang yang mengenakan wangi-wangian ketika mau beribadah, mau menghadap sama Allah, yang menciptakan dia.
Ada beberapa hal dianjurkan oleh Nabi saw kepada kita untuk menggunakan parfum yaitu:

* Pertama, Ketika hendak pergi shalat Jum’at, sabda Rasulullah “Alangkah baiknya jika salah seorang diantara kamu membeli dua pakaian untuk hari Jum’at, selain untuk pakaian
kerja” (HR. Ibnu Majah dan Abu Daud) Hadits ini
diperkuat lagi dengan sabda lainnya yang
berbunyi, ”Hendaknya setiap muslim mandi pada
hari Jum’at, kemudian memakai pakaian yang
terbaik, dan jika ia mempunyai wangi-
wangian, maka hendaklah ia memakainya.”(HR.Ahmad bin Hanbal)

* Kedua, Untuk mengharumkan Masjid, Aisyah binti Abu Bakar meriwayatkan. ”Rasulullah saw pernah menyuruh mendirikan masjid di
kampung dan meminta supaya dibersihkan dan
diberi yang harum- haruman.” ( HR.al-Bukhari,Muslim at- Tirmidzi, dan Abu Daud).

* Ketiga, Untuk mengharumkan Ka’bah, Aisyah binti Abu Bakar meriwayatkan. ”Berilah Baitullah itu wangi-wangian karena yang demikian itu termasuk usaha membersihkannya”.(HR.Ahmad bin Hanbal).

* Keempat, Ketika hendak memulai Ihram (Haji dan Umrah), Aisyah binti Abu Bakar meriwayatkan, “Aku pernah memberi wewangian kepada Nabi saw ketika(hendak) Ihram dengan minyak yang paling harum”. (HR al-Bukhari dan Muslim).

* Kelima, Ketika akan shalat hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha) sabda Nabi, ”Rasulullah saw menyuruh pada dua hari raya agar memakai pakaian yang terbaik yang dia punyai dan memakai wewangian yang terharum dia peroleh, serta berkurban dengan (hewan) terbaik yang dia dapatkan”. ( HR. al-Hakim).

*Keenam, Memakaikannya pada badan mayat yang wafat tidak dalam keadaan ihram, yakni setelah selesai dimandikan, sabda Nabi, ”Rasulullah saw datang kepada kami ketika putrinya meninggal dunia, lalu ia bersabda, Mandikanlah ia tiga kali, lima kali atau lebih dari itu, dan yang terakhir campurlah dengan kapur barus atau sedikit kapur barus. Kemudian jika kamu telah selesai beritahulah saya, Seusai kami memandikannya, kami beritahukan kepadanya, lalu beliau memberikan sehelai kain kepada kami, seraya beliau bersabda, ”Pakaikanlah kain itu padanya”. (HR.al-Jamaah).

*Ketujuh, Untuk wanita yang baru selesai haid. Aisyah binti Abu Bakar berkata, ”Seorang perempuan dari kaum Anshar bertanya kepada Rasulullah mengenai cara mandi sesudah haid, Rasulullah bersabda, ”Ambillah sedikit kasturi (minyak wangi), lalu engkau gunakan untuk bersuci (HR.al-Jama’ah kecuali at-Tirmidzi).
Selain itu, Nabi juga melarang kita menggunakan parfum sembarangan. Ada saat-saat tertentu dimana kita dilarang menggunakan parfum, yaitu:
*Pertama, Memberikannya pada badan mayat yang wafat ketika Ihram, Ibnu Abbas meriwayatkan,“Tatkala seorang laki-laki wukuf bersama Rasulullah di padang Arafah, tiba-tiba ia jatuh dari kendaraannya yang mengakibatkan tulang lehernya patah dan kemudian ia wafat. Peristiwa itu disampaikan kepada Nabi, lalu beliau bersabda “Mandikanlah dengan air dan bidara, dan kafani dengan kedua pakaian ihramnya. Janganlah kamu beri wewangian dan jangan kamu tutup kepalanya,karena Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan ihram.” (Ha.al-Jama’ah).

*Kedua, Ketika sedang Ihram, Ulama sepakat mengatakan bahwa memakai wewangian selama ihram tidak dibolehkan, Namun menurut hadits Nabi, tidak mengapa kalau sekadar mencium wewangian yang datang dari arah lain atau badan orang lain (HR.al-Bukhari).

Terlepas dari saat-saat dibolehkan atau dilarang menggunakan minyak wangi, yang jelas, menggunakan minyak itu jangan sampai berlebih-lebihan. Sebab di antara kita ada saja orang yang sangat alergi terhadap bau harum. Kelebihan minyak wangi bisa mengakibatkan orang tersebut pingsan atau mabuk. Dalam kondisi seperti inilah kita harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, dengan kata lain,gunakanlah minyak wangi yang sedang-sedang saja atau secukupnya.dan tips jika ingin membeli minyak wangi belilah minyak wangi oles yang berukuran mini agar untuk dibawa.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Sabtu, 14 Maret 2015

Cara Menjawab Salam Yang Benar

Bismillahirrahmanirrahim
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh

Salam ukhuwah sahabat,
Kali berbagi tentang Cara Menjawab Salam Yang Benar Sesuai Yang  Diajarkan Oleh Rasulullah
Ucapan “Assalamu’alaikum” telah diperintahkan Allah sejak mula-mula manusia diciptakan, yaitu Adam as.kepada malaikat, dan sebagai jawabannya para malaikat telah mengucapkan salam itu, bahkan dengan jawaban yang lebih bagus lagi yaitu : “Wa’alaikumussalaam waramatullaah”
Assalamu’alikum itu memiliki nilai Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq yang mulia, serta berfungsi sebagai alat untuk mempererat tali silaturrahim dan lebih mengarahkan kita supaya masuk ke dalam surga, karena ucapan Assalamu’alikum adalah merupakan do’a yang dipanjatkan kepada Allah supaya kita senantiasa diberikan keselamatan, tentunya supaya selamat di dunia dan terlebih lagi keselamatan di akhirat.
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam haditsnya yang diriwayatkan Bukhari Muslim menyatakan : “Bahwa seorang muslim tidak akan masuk surga tanpa iman, dan seorang muslim tidak termasuk beriman kalau tidak saling mencintai. Maka untuk dapat saling mencintai sebarkanlah salam diantara kita”
Berikut ada rinciannya
Assalaamu = keselamatan
Alaikum = kepadamu sekalian
Wa’alaikum = dan kepadamu sekalian
Salam = keselamatan
Letak kesalahannya adalah pada pengucapan yang seharusnya Wa’alaikum menjadi WALAIKUM
. Untuk kata “Walaikum” ini wallaahu a’lam belum ditemukan makna sebenarnya Imam Nawawi menulis dalam kitabnya Riyadhus Shalihin tentang cara memberi dan menjawab salam ini:
“Sunnah bagi yang memberi salam mengucapkan “Assalamu ‘Alaikum warahmatullaahi wabarakatuh” susunan katanya menggunakan dlamir jamak (kum) sekalipun yang diberi salam tersebut hanya satu orang. Sedangkan hukum menjawabnya adalah wajib. Jawaban dari
ucapan tersebut yang benar adalah: “Wa‘Alaikumussalam warahmatullaahi wabarakaatuh” .
Semoga bermanfaat.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh

Selasa, 10 Maret 2015

Indahnya Surah Ar - Rahman (Yang Maha Pemurah)

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr. Wb...
Surah Ar-Rahman adalah surah ke-55 dalam
al-Qur'an. Surah ini tergolong surat
makkiyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan Ar-
Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah
berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat
pada ayat pertama surah ini. Ar-Rahman
adalah salah satu dari nama-nama Allah.
Sebagian besar dari surah ini menerangkan
kepemurahan Allah. kepada hamba-hamba-
Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat
yang tidak terhingga baik di dunia maupun di
akhirat nanti.
SubhanAllah Sahabatku, Sungguh surah ini adalah surah yang indah,setiap hari aku berazzam untuk membaca surah ini,kadang malam seusai sholat magrib /subuh sesudah sholat subuh, seringkali tanpa terasa menetes air mata ketika membaca surah ini, ketika mengingat nikmat yang Allah telah berikan namun kita tidak mensyukurinya, Sungguh betapa kita orang yang lalai.
Surah ini di awali dengan nama Allah "Ar-Rahman" yang artinya maha Pemurah, dan di surah ini terkandung
Peringatan yang di ulang - ulang,  yaitu
" FABIAYYI ALAA 'IRAABIKUMAA
TUKADZDZIBAANN" yang artinya (maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan).Sungguh kita memang sering lupa dengan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita,
Mari mulai sekarang kita syukuri nikmat Allah sekecil apapun itu,
Rasulullah saw bersabda :
"seorang mukmin itu ajaib, ketika dikasih nikmat ia bersyukur. Ketika dikasih musibah ia bersabar "
Sahabatku inilah diantara keutamaan surah Ar-Rahman :
1. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang
membaca surat Ar-Rahman, Allah akan
menyayangi kelemahannya dan meridhai
nikmat yang dikaruniakan padanya.” (Tafsir
Nur Ats-Tsaqalayn 5/187).

2. Imam Ja’far Ash-shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang membaca surat Ar-
Rahman, dan ketika membaca kalimat
‘Fabiayyi âlâi Rabbikumâ tukadzdzibân’, ia
mengucapkan: Lâ bisyay-in min âlâika Rabbî
akdzibu (tidak ada satu pun nikmat-Mu, duhai
Tuhanku, yang aku dustakan), jika saat
membacanya itu pada malam hari kemudian
ia mati, maka matinya seperti matinya orang
yang syahid; jika membacanya di siang hari
kemudian mati, maka matinya seperti matinya
orang yang syahid.” (Tsawabul A’mal, hlm
117).

3. Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Jangan tinggalkan membaca surat Ar-
Rahman, bangunlah malam bersamanya,
surat ini tidak menentramkan hati orang-
orang munafik, kamu akan menjumpai
Tuhannya bersamanya pada hari kiamat,
wujudnya seperti wujud manusia yang paling
indah, dan baunya paling harum. Pada hari
kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri di
hadapan Allah yang lebih dekat dengan-Nya
daripadanya.

Pada saat itu Allah berfirman padanya:
"Siapakah orang yang sering bangun malam
bersamamu saat di dunia dan tekun
membacamu. Ia menjawab: Ya Rabbi, fulan
bin fulan, lalu wajah mereka menjadi putih,
dan ia berkata kepada mereka: Berilah
syafaat orang-orang yang mencintai kalian,
kemudian mereka memberi syafaat sampai
yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang
tertinggal dari orang-orang yang berhak
menerima syafaat mereka. Lalu ia berkata
kepada mereka: Masuklah kalian ke surga,
dan tinggallah di dalamnya sebagaimana
yang kalian inginkan.” (Tsawabul A’mal, hlm
117).

SubhanAllah Sahabatku kita sudah mengetahui Keutamaan dari surah ini, mari kita amalkan, Agar Allah Cinta Dengan kita, Tatkala Allah sudah mencintai seorang hamba itu, hamba itu dimuliakan oleh Allah, dan kalau sudah dimuliakan dan dicintai Allah, maka Allah tidak lagi melihat kesalahan dan kelemahan orang itu yang Allah lihat Hanya kebaikan, kebaikan dan kebaikannya, dan Allah cintai kekurangannya , dan Allah maafkan kesalahannya , bukankah "Seorang Kekasih Itu Senang Memaafkan  Kekasihnyamaka jika ingin menjadi kekasih Allah, sungguh-sungguh taat, jauhi apa yang dilarang dan taati apa yang diperintahkan.

Senin, 09 Maret 2015

Keutamaan Sholat Berjamaah Bagi Laki-laki

Kita telah mengetahui bahwa shalat berjama’ah
lebih utama daripada shalat sendirian,
sebagaimana disebutkan dalam hadits:
ﺻَﻠَﺎﺓُ ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ﺗَﻔْﻀُﻞُ ﺻَﻠَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔَﺬِّ ﺑِﺴَﺒْﻊٍ ﻭَﻋِﺸْﺮِﻳﻦَ ﺩَﺭَﺟَﺔً
"Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh
derajat dari shalat sendirian"
[Diriwayatkan oleh al Bukhaariy]
Sebagaimana tertera dalam hadits lain:
ﺇِﻥَّ ﺻَﻠَﺎﺓَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺃَﺯْﻛَﻰ ﻣِﻦْ ﺻَﻠَﺎﺗِﻪِ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻭَﺻَﻠَﺎﺗُﻪُ ﻣَﻊَ
ﺍﻟﺮَّﺟُﻠَﻴْﻦِ ﺃَﺯْﻛَﻰ ﻣِﻦْ ﺻَﻠَﺎﺗِﻪِ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺜُﺮَ ﻓَﻬُﻮَ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
"Sesungguhnya shalat seseorang lelaki bersama
dengan satu orang, lebih baik daripada
secara sendirian. Dan shalatnya bersama dua
orang, adalah lebih baik daripada shalatnya
bersama seorang jamaah. Semakin banyak
jamaa’ahnya, maka semakin dicintai oleh Allah
Ta’ala.”
(Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya,
dll)
Dua hadits diatas jelas menunjukkan bahwa
keutamaan shalat jama’ah tetap didapatkan oleh
seseorang, terlepas dari tempat pengerjaan
jama’ah tersebut. Maka keutamaan jama’ah
tetap didapatkan orang yang shalat jama’ah di
ruangan shalat yang ada di kantor-kantor,
pasar-pasar, maupun rumah. Selama mereka
mengerjakan shalat dengan minimal dua orang
(imam dan makmum).
Lantas apa keutamaan tambahan yang
didapatkan seseorang, jika ia mengerjakannya di
masjid, dibelakang imam bersama jama’ahnya?
Marilah kita menyimak keutamaan-
keutamaannya:
Allaah mempersaksikan keimanan orang-orang
yang memakmurkan masjidNya
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﻌْﻤُﺮُ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kiamat.
(At Taubah: 18)
Al Imam Ibnu Katsir Asy Syafi’i (bermadzhab
Syafi’i) seorang ulama’ besar dan ahli tafsir
menafsirkan ayat diatas:
Allah subhanahu wata’ala bersaksi atas
keimanan orang-orang yang mau memakmurkan
masjid.
(Al Mishbahul Munir tafsir At Taubah: 18)
Termasuk disini menuntut ilmu, shalat
berjamaa’ah, dan amalan shalih lainnya.
Diberi balasan YANG LEBIH BAIK oleh Allah di
hari Akhir, ditambahkan oleh Allah karuniaNya
dan diberiNya rezeki dihari Akhirat tanpa batas.
Allah berfirman:
. ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺕٍ ﺃَﺫِﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥْ ﺗُﺮْﻓَﻊَ ﻭَﻳُﺬْﻛَﺮَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍﺳْﻤُﻪُ ﻳُﺴَﺒِّﺢُ ﻟَﻪُ ﻓِﻴﻬَﺎ
ﺑِﺎﻟْﻐُﺪُﻭِّ ﻭَﺍﻟْﺂﺻَﺎﻝِ . ﺭِﺟَﺎﻝٌ ﻟَﺎ ﺗُﻠْﻬِﻴﻬِﻢْ ﺗِﺠَﺎﺭَﺓٌ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻴْﻊٌ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻗَﺎﻡِ
ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀِ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ ۙ ﻳَﺨَﺎﻓُﻮﻥَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﺗَﺘَﻘَﻠَّﺐُ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏُ ﻭَﺍﻟْﺄَﺑْﺼَﺎﺭُ .
ﻟِﻴَﺠْﺰِﻳَﻬُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﻣَﺎ ﻋَﻤِﻠُﻮﺍ ﻭَﻳَﺰِﻳﺪَﻫُﻢ ﻣِّﻦ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ۗ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﺮْﺯُﻕُ ﻣَﻦ
ﻳَﺸَﺎﺀُ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣِﺴَﺎﺏٍ
"Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang
telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat,
dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut
kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang. (Meraka
mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah
memberikan balasan kepada mereka (dengan
balasan) yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah
karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
(an-Nuur: 36-37)
Ibnu Katsir setelah menafsirkan:
ﻳُﺴَﺒِّﺢُ ﻟَﻪُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺑِﺎﻟْﻐُﺪُﻭِّ ﻭَﺍﻟْﺂﺻَﺎﻝِ
Bertasbih kepadaNya didalam mesjid pada
waktu petang dan pagi hari
Beliau berkata:
Siapakah yang mensucikan namaNya itu?”
Jawabnya: ﺭِﺟَﺎﻝٌ (laki-laki).
Firman Allah ﺭِﺟَﺎﻝٌ (laki-laki) mengesankan tekad,
niat dan kesungguhan mereka yang kuat dan
tinggi untuk menjadi orang-orang yang
memakmurkan mesjid, yang merupakan rumah
Allah di bumiNya, yakni tempat beribadah
kepadaNya, bersyukur, mentauhidkan dan
mensucikanNya.
Allah berfirman:
ﺭِﺟَﺎﻝٌ ﻟَﺎ ﺗُﻠْﻬِﻴﻬِﻢْ ﺗِﺠَﺎﺭَﺓٌ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻴْﻊٌ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan
dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati
Allah
sama seperti firmanNya:
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗُﻠْﻬِﻜُﻢْ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟُﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻭْﻟَﺎﺩُﻛُﻢْ ﻋَﻦ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﻦ
ﻳَﻔْﻌَﻞْ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻓَﺄُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮُﻭﻥَ
"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi". (Al-Munaafiqun: 9)
Ibnu Katsir menafsirkan:
Allah berfirman bahwa mereka tidak disibukkan
dengan dunia beserta gemerlapnya,
perhiasannya, kelezatan jual beli dan
keuntugannya; dari mengingat Allah, Yang telah
Menciptakan mereka dan Memberi mereka
rezeki. Mereka tahu bahwa yang ada disisiNya
lebih baik dan lebih bermanfaat daripada apa
yang ada ditangan mereka. karena segala
sesuatu yang mereka miliki pasti fana, dan apa-
apa yang ada disisiNya pasti kekal abadi.
Oleh sebab itu Allah berfirman:
ﻟَﺎ ﺗُﻠْﻬِﻴﻬِﻢْ ﺗِﺠَﺎﺭَﺓٌ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻴْﻊٌ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻗَﺎﻡِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀِ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ
"tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat.
Yakni mereka lebih mengutamakan ketaaatan,
keinginan dan kecintaan kepadaNya daripada
keinginan dan kecintaan terhadap diri mereka."
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibn
‘Abbas, berkaitan dengan firman Allah:
ﻟَﺎ ﺗُﻠْﻬِﻴﻬِﻢْ ﺗِﺠَﺎﺭَﺓٌ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻴْﻊٌ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
"tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak(pula)
oleh jual beli dari mengingati Allah yakni dari mengerjakan shalat fardhu". Demikian juga pendapat Muqatil bin Hayyan dan ar Rabi’
bin Anas.
Adapun as Suddi mengatakan:
Yakni mengerjakan shalat berjama’ah (di
masjid)”
Muqatil bin Hayan mengatakan:
Tidak dilalaikan oleh hal itu dari menghadiri
shalat dan menegakkannya seperti yang
diperintahkan oleh Allah, menjaga waktu-
waktunya yang telah Allah perintahkan untuk
dijaga.”
( Tafsir Ibn Katsir)
Dari Ibnu Umar- bahwasanya ia berada di pasar,
kemudian (azan) di kumandangkan, maka orang- orang pasar menutup kedai-kedai mereka kemudian masuk masjid. Lalu Ibnu Umar berkata,”Berkenaan dengan mereka itulah turun ayat ini.”(yaitu QS An Nur:37)
[HR Ibnu Abi Hatim, Ibnu Jarir. Dibawakan juga
oleh Imam as Suyutiy di dalam Durrotul Mantsur
juz 5/52, lihat Tafsir Ibnu Katsir juz 6/78]
Abu Darda menuturkan,
Aku berdiri di depan laci ini berjual beli, aku
mendapatkan laba tiga ratus dinar setiap hari,
aku selalu menghadiri sholat berjamaah di
masjid setiap hari. Maka aku tidak mengatakan
bahwa yang demikian itu tidak halal, akan tetapi
aku ingin termasuk orang-orang yang disebutkan
oleh Alloh dalam firmannya, ‘Laki-laki yang tidak
dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh
jual beli dari mengingat Allah’ (QS An Nur : 37)…”
[HR Ibnu Abi Hatim dibawakan Imam Suyuti di
dalam Durrotul Mantsur juz 5/52, lihat Tafsir
Ibnu Katsir juz 6/78]
Mendapat naungan dari Allah subhanahu wata’ala
pada hari kiamat
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﺳَﺒْﻌَﺔٌ ﻳُﻈِﻠُّﻬُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﻮْﻡَ ﻻَﻇِﻞَّ ﺇِﻻَّ ﻇِﻠُّﻪُ
Tujuh golongan yang Allah akan menaungi
mereka pada suatu hari (kiamat) yang tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya;
… ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﻗَﻠْﺒُﻪُ ﻣُﻌَﻠَّﻖٌ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ …
(diantaranya) … dan seseorang yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, ….”
(Muttafaqun alaihi)
Dihapus dosa-dosanya
dari ‘Utsmaan bin ‘Affaan dia berkata, “Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺗَﻮَﺿَّﺄَ ﻟِﻠﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻓَﺄَﺳْﺒَﻎَ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮﺀَ ﺛُﻢَّ ﻣَﺸَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻤَﻜْﺘُﻮﺑَﺔِ
ﻓَﺼَﻠَّﺎﻫَﺎ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﻭْ ﻣَﻊَ ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ﺃَﻭْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻏَﻔَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺫُﻧُﻮﺑَﻪُ
Barangsiapa berwudhu untuk shalat dan
menyempurnakan wudhunya, kemudian ia
berangkat untuk shalat wajib dan ia
mengerjakannya bersama manusia atau bersama
jamaah, atau shalat di masjid, Allah mengampuni
dosa-dosanya.”
(Shahiih an Nasaa-iy; dishahiihkan oleh syaikh
al-albaniy)
Dihitung shalat sejak berangkat ke mesjid,
hingga kembali ke rumah/tempat kerja
dari [Ka’b bin ‘Ujrah] ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻮَﺿَّﺄْﺕَ ﻓَﻌَﻤَﺪْﺕَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻓَﻠَﺎ ﺗُﺸَﺒِّﻜَﻦَّ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﺻَﺎﺑِﻌِﻚَ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻓِﻲ
ﺻَﻠَﺎﺓٍ
Apabila engkau berwudlu kemudian menuju
masjid maka janganlah engkau menjalin jari-
jarimu, karena sesungguhnya engkau ada dalam
shalat.”
(HR. Bukhariy)
dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺗَﻮَﺿَّﺄَ ﺛُﻢَّ ﺧَﺮَﺝَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻓَﻬُﻮَ ﻓِﻲ ﺻَﻠَﺎﺓٍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺮْﺟِﻊَ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻴْﺘِﻪِ
ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻫَﻜَﺬَﺍ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻳُﺸَﺒِّﻚُ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﺻَﺎﺑِﻌِﻪِ
Barangsiapa berwudlu kemudian keluar (ke
masjid) untuk melaksanakan shalat, maka ia
(dihitung seperti orang) shalat hingga ia kembali
ke rumahnya. Maka janganlah kalian melakukan
demikian, yaitu menjalin jari-jari.”
(HR. Bukhariy)
Langkah-langkah kaki menuju mesjid akan ditulis
(sebagai amalan kebaikan)
Allah berfirman:
ﻭَﻧَﻜْﺘُﺐُ ﻣَﺎ ﻗَﺪَّﻣُﻮﺍ ﻭَﺁﺛَﺎﺭَﻫُﻢْ
"dan Kami menuliskan apa yang telah mereka
kerjakan dan bekas-bekas yang mereka
tinggalkan"
(Yaasiin: 12)
Berkata Mujahid dalam menafsirkan ayat diatas:
Langkah-langkah mereka adalah bekas-bekas
perjalanan mereka di muka bumi ketika berjalan
dengan kaki mereka (–dalam rangka beramal
shalih, ed–).”
(Atsar riwayat Bukhariy)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda:
ﺃَﻟَﺎ ﺗَﺤْﺘَﺴِﺒُﻮﻥَ ﺁﺛَﺎﺭَﻛُﻢْ
Tidakkah kalian mengharap pahala dari
langkah-langkah kalian?”
(HR. Bukhariy)
Diangkat derajat, serta dihapuskan dosa dengan
langkah kaki ke masjid
Rasuulullaah bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻮَﺿَّﺄَ ﻓَﺄَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮﺀَ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪَ ﻻَ ﻳَﻨْﻬَﺰُﻩُ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻻَ
ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺨْﻂُ ﺧَﻄْﻮَﺓً ﺇِﻻَّ ﺭُﻓِﻊَ ﻟَﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺩَﺭَﺟَﺔٌ ﻭَﺣُﻂَّ ﻋَﻨْﻪُ ﺑِﻬَﺎ
ﺧَﻄِﻴﺌَﺔٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺪْﺧُﻞَ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪَ
"Jika seseorang berwudhu, kemudian
menyempurnakan wudhunya; kemudian pergi ke
masjid dengan tujuan untuk shalat, tiap ia
melangkah satu langkah maka diangkatkan
baginya satu derajat dan dihapuskan satu
dosanya, sampai ia masuk masjid"
(HR Muslim)
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺴْﺠِﺪِ ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ﻓَﺨَﻄْﻮَﺓٌ ﺗَﻤْﺤُﻮ ﺳَﻴِّﺌَﺔً ﻭَﺧَﻄْﻮَﺓٌ ﺗُﻜْﺘَﺐُ ﻟَﻪُ
ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﺫَﺍﻫِﺒًﺎﻭَﺭَﺍﺟِﻌًﺎ
"Barangsiapa berangkat ke masjid, maka satu
langkah menghapus satu keburukan, dan satu
langkah ditulis satu kebaikan, di saat pergi dan
pulang."
(HR. Ahmad, no: 6599, 10/103, dari Abdulloh bin
Amr bin Al-Ash, dishohihkan syaikh Ahmad
Syakir)
Kaki yang berdebu karena ke masjid, maka
diharamkan masuk neraka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
ﻣَﻦْ ﺍﻏْﺒَﺮَّﺕْ ﻗَﺪَﻣَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻬُﻤَﺎ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
Barangsiapa yang kedua kakinya berdebu di
jalan Allah, maka keduanya diharamkan untuk
masuk neraka.
(HR. Tirmidziy, beliau berkata: “Hadits ini
derajatnya hasan gharib shahih.” dishahiihkan
juga oleh Syaikh al Albaaniy)
“Fii sabiililaah” disini dimaknai UMUM, yaitu
segala bentuk amalan shaalih di jalan Allaah,
yang tidak khusus untuk jihad saja.
dari Yazid bin Abu Maryam ia berkata:
Abayah bin Rifa’ah menjumpaiku saat aku
sedang berjalan MENUJU SHALAT JUM’AT ia
lalu berkata, “Berbahagialah engkau, sebab
langkah kakimu ini termasuk fi sabilillah. Aku
mendengar dari Abu Abbas, bahwa ia berkata,
‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda (dengan hadits diatas)’…”
Mendapat cahaya yang sempurna di hari kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda:
ﻟِﻴَﺒْﺸَﺮْ ﺍﻟْﻤَﺸَّﺎﺀُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻈُّﻠَﻢِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ ﺑِﻨُﻮﺭٍ ﺗَﺎﻡٍّ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
Hendaklah orang-orang yang berjalan kaki
dalam kegelapan (yaitu shalat ‘isya dan shalat
shubuh) menuju masjid berbahagia dengan
cahaya sempurna pada hari kiamat.
(Shahiih HR, Ibnu Maajah, dishahiihkan oleh
syaikh al-Albaaniy dalam shahiih ibn maajah)
Mendapat balasan seperti haji
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺧَﺮَﺝَ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻣُﺘَﻄَﻬِّﺮًﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﻼَﺓٍ ﻣَﻜْﺘُﻮﺑَﺔٍ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻩُ ﻛَﺄَﺟْﺮِ ﺍﻟﺤﺎَﺝِّ
ﺍﻟﻤُﺤْﺮِﻡِ
Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam
keadaan berwudhu’ untuk shalat lima waktu
(secara berjama’ah di masjid), maka pahalanya
seperti pahala orang berhaji yang memakai kain
ihram.”
(HR. Abu Dawud no. 554, dan di hasankan oleh
Asy Syaikh Al Albani)
Disediakan baginya Al Jannah
Rasululloh bersabda:
ﻣَﻦْ ﻏَﺪَﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻭَﺭَﺍﺡَ ﺃَﻋَﺪَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻧُﺰُﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻛُﻠَّﻤَﺎ ﻏَﺪَﺍ ﺃَﻭْ
ﺭَﺍﺡَ
"Barangsiapa pergi di waktu pagi ke masjid, dan
pergi di waktu sore, Alloh menyiapkan baginya
tempat tinggalnya di sorga setiap dia pergi di
waktu pagi dan di waktu sore."
(HR. Bukhori, no: 662, dari Abu Hurairoh)
Jaminan husnul khotimah atau pahala besar
Rasululloh bersabda:
ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٌ ﻛُﻠُّﻬُﻢْ ﺿَﺎﻣِﻦٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﺭَﺟُﻞٌ
Tiga orang dijamin oleh Alloh ‘Azza wa Jalla:
ﺧَﺮَﺝَ ﻏَﺎﺯِﻳًﺎ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻬُﻮَ ﺿَﺎﻣِﻦٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘَﻮَﻓَّﺎﻩُ
ﻓَﻴُﺪْﺧِﻠَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺃَﻭْ ﻳَﺮُﺩَّﻩُ ﺑِﻤَﺎ ﻧَﺎﻝَ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﺮٍ ﻭَﻏَﻨِﻴﻤَﺔٍ
Seseorang yang keluar berperang fii sabilillah,
maka dia dijamin oleh Alloh sehingga Alloh akan
mematikannya, lalu memasukkan ke dalam
sorga, atau Alloh akan memulangkannya dengan
meraih pahala dan ghonimah.
ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﺭَﺍﺡَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻓَﻬُﻮَ ﺿَﺎﻣِﻦٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘَﻮَﻓَّﺎﻩُ ﻓَﻴُﺪْﺧِﻠَﻪُ
ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺃَﻭْ ﻳَﺮُﺩَّﻩُ ﺑِﻤَﺎ ﻧَﺎﻝَ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﺮٍ ﻭَﻏَﻨِﻴﻤَﺔٍ
Seseorang yang berangkat ke masjid, maka dia
dijamin oleh Alloh sehingga Alloh akan
mematikannya, lalu memasukkan ke dalam
sorga, atau Alloh akan memulangkannya dengan
meraih pahala dan ghonimah.
ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﺩَﺧَﻞَ ﺑَﻴْﺘَﻪُ ﺑِﺴَﻠَﺎﻡٍ ﻓَﻬُﻮَ ﺿَﺎﻣِﻦٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ
Seseorang yang masuk rumahnya dengan
mengucapkan salam, maka dia dijamin oleh
Alloh.
(HR. Abu Dawud, dari Abu Umamah, dishohihkan
syaikh Al-Albani di dalam Shohih Abi Dawud
2/273)
Dimuliakan Allaah
Rasuulullaah bersabda:
ﻣَﻦْ ﺗَﻮَﺿَّﺄَ ﻓﻲ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻓَﺄَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟﻮُﺿُﻮﺀ ، ﺛُﻢَّ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪ ؛ ﻓَﻬُﻮَ ﺯَﺍﺋِﺮُ
ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭَﺣَﻖٌّ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻤَﺰُﻭﺭِ ﺃَﻥْ ﻳُﻜْﺮِﻡَ ﺍﻟﺰَّﺍﺋِﺮ
Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya dan
memperbaiki wudhunya kemudian dia
mendatangi masjid, maka dia adalah orang yang
berziarah kepada Allah, dan sudah kewajiban
bagi yang diziarahi untuk memuliakan orang
yang berziarah.”
(diriwayatkan oleh ath-Thabarani; dihasankan al
Albaaniy dalam ash-Shahihah: 1169)
Memperoleh besarnya keutamaan yang ada pada
shaf awwal
Rasululloh bersabda:
ﻟَﻮْ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﺪَﺍﺀِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻒِّ ﺍﻟْﺄَﻭَّﻝِ ﺛُﻢَّ ﻟَﻢْ ﻳَﺠِﺪُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻥْ
ﻳَﺴْﺘَﻬِﻤُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻟَﺎﺳْﺘَﻬَﻤُﻮﺍ
"Seandainya manusia mengetahui (keutamaan)
yang ada pada adzan dan shof awal 1, lalu
mereka tidak akan mendapatkannya kecuali
mereka melakukan undian padanya, pastilah
mereka melakukan undian."
ﻭَﻟَﻮْ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺘَّﻬْﺠِﻴﺮِ ﻟَﺎﺳْﺘَﺒَﻘُﻮﺍ ﺇِﻟَﻴْﻪِ
"Dan seandainya mereka mengetahui (keutamaan)
bersegera (ke masjid), sungguh mereka pasti
berlomba padanya."
ﻭَﻟَﻮْ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌَﺘَﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟﺼُّﺒْﺢِ ﻟَﺄَﺗَﻮْﻫُﻤَﺎ ﻭَﻟَﻮْ ﺣَﺒْﻮًﺍ
"Dan seandainya mereka mengetahui (keutamaan)
yang ada pada (sholat) ‘atamah (isya’) dan
subuh [di masjid bersama imam dan
jama’ahnya], sungguh mereka pasti mendatangi
keduanya, walaupun merangkak."
(HR. Bukhori, no: 615, dari Abu Huroiroh)
Mendapatkan pahala yang lebih besar dari seekor
kambing yang gemuk atau dua ekor kambing
yang gemuk
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda:
ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﺃَﻧَّﻪُ ﺇِﺫَﺍ ﺷَﻬِﺪَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻣَﻌِﻲ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺃَﻋْﻈَﻢُ ﻣِﻦْ ﺷَﺎﺓٍ
ﺳَﻤِﻴﻨَﺔٍ ﺃَﻭْ ﺷَﺎﺗَﻴْﻦِ ﻟَﻔَﻌَﻞَ ﻓَﻤَﺎ ﻳُﺼِﻴﺐُ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮِ ﺃَﻓْﻀَﻞُ
Sekiranya salah seorang dari kalian mengetahui
bahwa bila dia ikut shalat berjama’ah denganku
(di masjid), maka dia akan mendapatkan pahala
yang lebih besar dari seekor kambing yang
gemuk atau dua ekor kambing yang gemuk,
niscaya dia akan melakukannya. Padahal apa-
apa yang diperolehnya dari pahala (tersebut)
lebih afdhål baginya.”
(Shåhiih, HR. Ahmad; dishahihkan asy-Syaikh
Ahmad Syaakir)
Sumber
– http://ustadzmuslim.com/keutamaan-sholat-
jama%E2%80%99ah-di-masjid-1/
– http://ustadzmuslim.com/keutamaan-sholat-
jama%E2%80%99ah-di-masjid-2/
(*dengan beberapa tambahan hadits lain, yang
tidak disebutkan sumber diatas)
Keutamaan diatas dikhususkan untuk lelaki
Adapun wanita, maka lebih utama baginya shalat
di rumahnya.
Berdasarkan hadits:
ﻻَ ﺗَﻤْﻨَﻌُﻮﺍ ﻧِﺴَﺎﺀَﻛُﻢُ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪَ ﻭَﺑُﻴُﻮﺗُﻬُﻦَّ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻬُﻦَّ
Janganlah kalian melarang istri-istri kalian
untuk ke masjid, namun shalat di rumah mereka
(para wanita) tentu lebih baik.”
(HR. Abu Daud. dishahiihkan Al Albaaniy)
Juga hadits:
ﻗﺪ ﻋﻠﻤﺖ ﺃﻧﻚ ﺗﺤﺒﻴﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻌﻲ ، ﻭﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻚ ﺧﻴﺮ ﻟﻚ
ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺣﺠﺮﺗﻚ ، ﻭﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺣﺠﺮﺗﻚ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻚ
ﻓﻲ ﺩﺍﺭﻙ ، ﻭﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺩﺍﺭﻙ ﺧﻴﺮ ﻟﻚ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪ
ﻗﻮﻣﻚ ، ﻭﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪ ﻗﻮﻣﻚ ﺧﻴﺮ ﻟﻚ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ
ﻣﺴﺠﺪﻱ
"Aku sudah tahu engkau menyukai shalat
bersamaku, (akan tetapi) shalatmu di rumahmu
(tempat paling dalam –red) lebih baik daripada
shalatmu di kamar, shalatmu di kamarmu lebih
baik daripada shalatmu di rumahmu (diluar
kamar), shalatmu di rumahmu lebih baik
daripada shalatmu di masjid kaummu, shalatmu
di masjid kaummu lebih baik daripada shalamu
di masjidku (Masjid Nabawi)"
(HR Ahmad, dll; dinilai shahiih al albaaniy)
Kesempurnaan pahala shalat TETAP
DIDAPATKAN apabila terhalangi karena ada
‘udzur syar’i
Berdasarkan hadits:
ﻣَﻦْ ﺳَﻤِﻊَ ﺍﻟﻨِّﺪَﺍﺀَ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺄْﺗِﻪِ ﻓَﻠَﺎ ﺻَﻠَﺎﺓَ ﻟَﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﻋُﺬْﺭٍ
Artinya: “Barangsiapa yang mendengar adzan,
lalu tidak datang padanya, maka tidak ada
(kesempurnaan pahala) shalat baginya, kecuali
karena UDZUR“
[Diriwayatkan oleh Ibnu Majah; dishahiihkan al
albaaniy]
Juga berdasarkan hadits:
ﻣَﻦْ ﺗَﻮَﺿَّﺄَ ﻓَﺄَﺣْﺴَﻦَ ﻭُﺿُﻮﺀَﻩُ ﺛُﻢَّ ﺭَﺍﺡَ ﻓَﻮَﺟَﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻗَﺪْ ﺻَﻠَّﻮْﺍ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺟَﻞَّ ﻭَﻋَﺰَّ ﻣِﺜْﻞَ ﺃَﺟْﺮِ ﻣَﻦْ ﺻَﻠَّﺎﻫَﺎ ﻭَﺣَﻀَﺮَﻫَﺎ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﺮِﻫِﻢْ
ﺷَﻴْﺌًﺎ
Barangsiapa yang berwudhu dan
menyempurnakan wudhunya, lalu ia pergi ke
masjid (untuk berjamaah) dan ia dapati jamaah
sudah selesai, maka ia tetap mendapatkan
seperti pahala orang yang hadir dan berjamaah,
tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, an Nasaa-iy, al
Haakim, dan beliau menshahiihkannya, demikian
pula al albaaniy dalam shahiihul jaami’)
Beliau juga bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﻳْﻨَﺔِ ﻟَﺮِﺟَﺎﻻً ﻣَﺎ ﺳِﺮْﺗُﻢْ ﻣَﺴِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻻَ ﻗَﻄَﻌْﺘُﻢْ ﻭَﺍﺩِﻳﺎً ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻧـُﻮﺍ ﻣَﻌَﻜُﻢْ
ﺣَﺒَﺴَﻬُﻢُ ﺍﻟْﻌُﺬْﺭُ .
Sesungguhnya, di Madinah ada orang-orang
yang kemana pun kalian pergi mengarungi
lembah dan sahara, mereka selalu menyertai
kalian; mereka tertahan oleh suatu udzur”
(HR al Bukhaariy dan selainnya)
Beliau juga bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮِﺽَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﺃَﻭْ ﺳَﺎﻓَﺮَ ﻛُﺘِﺐَ ﻟَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻌْﻤَﻞُ ﻣُﻘِﻴْﻤﺎً ﺻَﺤِﻴْﺤﺎً
Apabila seorang hamba ditimpa sakit atau
sedang bepergian, maka akan ditulislah baginya
amalan-amalan yang biasa dikerjakannya
sewaktu sehat dan menetap”.
(HR al Bukhaariy dan selainnya)
Semoga bermanfaat
Catatan Kaki
1. Keutamaan shaff awal yaitu mendapatkan
pujian dari Allaah dan doa dari
malaikatNya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼَّﻒِّ ﺍﻟْﺄَﻭَّﻝِ
Sesungguhnya Allah dan para
malaikatNya bershalawat kepada shof
awal”.
Para sahabat berkata: “Wahai Rasululloh,
dan kepada yang kedua”.
Beliau bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼَّﻒِّ ﺍﻟْﺄَﻭَّﻝِ
Sesungguhnya Alloh dan para
malaikatNya bersholawat kepada shof
awal”.
Para sahabat berkata: “Wahai Rasululloh,
dan kepada yang kedua”.
Beliau bersabda:
ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲ
Dan kepada yang kedua”.
(HR. Ahmad, no: 21233, dari Abu
Umamah)
Demikian pula… Allah dan malaikatNya
bershalawat bagi orang-orang yang
menyambung shaf-shaf dalam shalat;
dan akan diangkat oleh Allah baginya
satu derajat
Rasuulullaaah bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳَﺼِﻠُﻮْﻥَ ﺍﻟﺼُّﻔُﻮْﻑَ
ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﺪَّ ﻓُﺮْﺟَﺔً ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺩَﺭَﺟَﺔً
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-
Nya bershalawat kepada orang-orang
yang menyambung shaf-shaf dalam
shalat. Siapa saja yang mengisi bagian
shaff yang lowong, akan diangkat oleh
Allah dengannya satu derajat”

Minggu, 08 Maret 2015

Keutamaan Surah Al-Mulk

Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara Jibril AS dan tertulis di mushaf
mushaf yang dinukil secara mutawatir dan
merupakan ibadah bagi yang membacanya.
Didalam Al-Qur'an Terdapat Surah-surah Pilihan Yang Mempunyai Berbagai Keutamaan Diantaranya Kali Ini Adalah Surah Al Mulk
Mari Simak Beberapa Hadist Dibawa Ini:
- Ibnu Abbas berkata:” Pada suatu hari ada
seseorang menghampar jubahnya di atas
kuburan dan dan ia tidak tahu bahwa tempat
itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-
Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan
dari dalam kuburan itu: inilah yang
menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu
diceriterakan kepada Rasullulah SAW,lalu
beliau bersabda : surat Al-Mulk dapat
menyelamatkan penghuni kubur dari azab
kubur.”
- Imam Muhammad Al-Baqir (sa)
berkata:surat Al-Mulk adalah penghalang
dari siksa kubur, surat ini termaktub di dalam
taurat, barang siapa yang membacanya di
malam hari ia akan memperoleh banyak
manfaat dan kebaikan. Sungguh aku
membacanya dalam shalat sunnah sesudah
Isya’ dalam keadaan duduk. Ayahku
membacanya pada sian dan malam. Barang
siapa yang membacanya, maka ketika
malaikat Munkar dan Nakir akan masuk ke
kuburnya dari arah kedua kakinya, kedua
kakinya berkata kepada mereka: kalian tidak
ada jalan kearahku, karena hamba ini berpijak
kepadaku lalu ia membaca surat Al-Mulk pada
siang dan malam hari; ketika mereka datang
kepadanya dari rongganya, rongganya berkata
kepada mereka: kalian tidak ada jalan
kearahku, karena hamba ini telah menjagaku
dengan surat Al-Mulk; ketika mereka datang
kepadanya dari arah lisannya, lisannya
berkaya kepada mereka: kalian tidak ada jalan
ke arahku, karena hamba ini telah membaca
surat Al-Mulk setiap siang dan malam
denganku.”
- Imam Muhammad Al-Baqir (sa) :” bacalah
surat Al-Mulk, karena surat ini menjadi
penyelamat dari siksa kubur.
Wallahua'alam Bishowab...
Dan Hadist Penguat
Abu Hurairah, dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda, “Ada suatu surat dari
al qur’an yang terdiri dari tiga puluh
ayat dan dapat memberi syafa’at bagi
yang membacanya, sampai dia
diampuni, yaitu: “Tabaarakalladzii
biyadihil mulku… (surat Al Mulk) ” (HR.
Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400,
Ibnu Majah no. 3786, dan Ahmad
2/299).
Catatan penting yang mesti
diperhatikan:
Keutamaan surat ini bisa diperoleh jika
seseorang rajin membacanya setiap
malamnya, mengamalkan hukum-
hukum yang terkandung di dalamnya,
mengimani berbagai berita yang
disampaikan di dalamnya.

Semoga Allah Merahmati Kita Semua, Dan Mendapatkan Syafaat Di Hari Kiamat Nanti
Amiin

Kamis, 05 Maret 2015

"KITA UMAT AKHIR ZAMAN YANG SANGAT ISTIMEWA"

"Rasulullah merindui umat akhir
zaman" .....****
Suasana di majlis pertemuan itu hening
sejenak. Semua yang hadir diam
membatu. Mereka seperti sedang
memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi
Saidina Abu Bakar. Itulah pertama kali dia
mendengar orang yang sangat dikasihi
melafazkan pengakuan demikian.
Seulas senyuman yang sedia terukir
dibibirnya pun terungkai. Wajahnya yang
tenang berubah warna. "Apakah
maksudmu berkata demikian wahai
Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-
saudaramu? " Saidina Abu Bakar bertanya
melepaskan gumpalan teka-teki yang
mula menyerabut fikiran.
"Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua
adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan
saudara-saudaraku (ikhwan)," suara
Rasulullah bernada rendah.
"Kami juga ikhwanmu, wahai Rasulullah,"
kata seorang sahabat yang lain pula.
Rasulullah menggeleng-gelangkan
kepalanya perlahan-lahan sambil
tersenyum. Kemudian baginda bersuara:
"Saudaraku ialah mereka yang belum
pernah melihatku tetapi mereka beriman
denganku sebagai Rasul Allah dan mereka
sangat mencintaiku. Malahan kecintaan
mereka kepadaku melebihi cinta mereka
kepada anak-anak dan orang tua mereka."
Pada ketika yang lain pula, Rasulullah
menceritakan tentang keimanan ‘ikhwan’
baginda: "Siapakah yang paling ajaib
imannya?" tanya Rasulullah.
"Malaikat," jawab sahabat.
"Bagaimana para malaikat tidak beriman
kepada Allah, sedangkan mereka sentiasa
hampir dengan Allah," jelas Rasulullah.
Para sahabat terdiam seketika. Kemudian
mereka berkata lagi, " Para nabi."
"Bagaimana para nabi tidak beriman,
sedangkan wahyu diturunkan kepada
mereka."
"Mungkin kami," celah seorang sahabat.
"Bagaimana kamu tidak beriman,
sedangkan aku berada ditengah-tengah
kamu," pintas Rasulullah menyangkal
hujah sahabatnya itu.
"Kalau begitu, hanya Allah dan Rasul-Nya
sahaja yang lebih mengetahui," jawab
seorang sahabat lagi, mengakui
kelemahan mereka.
"Kalau kamu ingin tahu siapa mereka?
Mereka ialah umatku yang hidup
selepasku. Mereka membaca Al Quran dan
beriman dengan semua isinya.
Berbahagialah orang yang dapat berjumpa
dan beriman denganku. Dan tujuh kali
lebih berbahagia orang yang beriman
denganku tetapi tidak pernah berjumpa
denganku," jelas Rasulullah.
"Aku sungguh rindu hendak bertemu
dengan mereka," ucap Rasulullah lagi
setelah seketika membisu. Ada berbaur
kesayuan pada ucapannya itu.
Begitulah nilaian Tuhan. Bukan jarak dan
masa yang menjadi ukuran. Bukan
bertemu wajah itu syarat untuk
membuahkan cinta yang suci.
Pengorbanan dan kesungguhan untuk
mendambakan diri menjadi kekasih
kepada kekasih-Nya itu, diukur pada hati
dan buktikan dengan kesungguhan
beramal dengan Sunnahnya.
Pada kita yang bersungguh-sungguh
mahu menjadi kekasih kepada kekasih
Allah itu, wajarlah bagi kita untuk
mengikis cinta-cinta yang lain. Cinta yang
dapat merenggangkan hubungan hati kita
dengan baginda Rasulullah.
Selawat & salam buat junjungan mulia
Rasulullah.s.a.w..."Berselawatlah
untukku satu kali, maka Allah akan
berselawat untuk nya 10 kali” hadis
riwayat muslim(1/288, no.384)
Sabda Nabi SAW “ Dari Ibnu Mas’ud r.a.
bahawa Rasulullah s.a.w bersabda : Orang
yang terdekat denganku pada hari kiamat
ialah orang yang paling banyak berselawat
kepadaku.” (Hadis Riwayat At-Tarmidzi)
Sabda Nabi SAW : “ Dari Abu Hurairah r.a
berkata : Rasulullah s.a.w bersabda :
Janganlah kamu jadikan kuburku sebagai
tempat perayaan dan berselawatlah
kepadaku , maka sesungguhnya bacaan
selawatmu itu akan sampai kepadaku
dimana sahaja kamu berada .“ (Hadis
Riwayat Abu Daud)
Ketika berjumpa sahabat handai atau
saudara mara sesama Islam . Sabda Nabi
s.a.w : “ Tiadalah dua hamba yang saling
cinta mencintai kerana Allah yang
berjumpa salah seorang yang lain lalu
berjabat tangan ( bersalam ) dan
berselawat kepada Nabi s.a.w . melainkan
Allah mengampuni dosanya sebelum
mereka berpisah , baik yang telah lalu
ataupun yang akan datang.“ (Hadis
riwayat Ibnu Sunni)
Ketika akan memulakan sesuatu pekerjaan
yang baik atau penting . Sabda Nabi
s.a.w : “ Setiap pekerjaan yang baik yang
tidak dimulai dengan hamdalah (memuji
Allah) dan selawat , maka pekerjaan atau
urusan itu terputus dan hilang
barkahnya.“ (Hadis Riwayat Ar-Rahawi)
Ketika mendengar orang menyebut nama
Nabi s.a.w . Sabda Nabi s.a.w : “ orang
yang bakhil itu adalah orang yang tidak
mahu berselawat ketika orang menyebut
namaku di sisinya.“ (Hadis Riwayat At-
Tirmidzi)
Ketika telinga berdengung . Sabda Nabi
s.a.w : “ Jika telinga salah seorang dari
kamu berdengung , maka hendaklah ia
mengingati dan berselawat
kepadaku.“ (Hadis Riwayat Ibnu Sunni)
Ketika mengalami kesusahan dan
kebimbangan. Diberitakan oleh Ubay bin
Kaab r.a. bahawa seorang lelaki bertanya
kepada Rasulullah s.a.w, ujurnya : “ Ya
Rasulullah bagaimana pendapat engkau
sekiranya aku jadikan selawat untuk
engkau semua? Jawap Rasulullah s.a.w “
Kalau demikian Allah akan memelihara
engkau baik mengenai dunia mahu pun
mengenai akhiratmu.“ (Hadis Riwayat
Ahmad)
Setiap waktu pagi dan petang . Sabda Nabi
s.a.w : “ Barang siapa berselawat
kepadaku waktu pagi sepuluh kali dan
waktu petang sepuluh kali , maka ia akan
mendapat syafaatku di hari
kiamat.“ (Hadis Riwayat Thabarani)
Berdasarkan dari hadis-hadis diatas, jelas
bahawa membaca selawat kepada Nabi
s.a.w adalah suatu dari rangkaian iman
dan ibadah yang wajib disempurnakan
oleh kaum Muslimin dengan penuh
kesungguhan dan keikhlasan. Semoga
dengan sentiasa berselawat ke atas Nabi,
Allah akan memberi rahmat dan
keberkatan dalam kehidupan kaum
Muslimin.
Fadilat Selawat - untuk renungan
Rasulullah SAW telah bersabda bahawa,
"Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail
A.S. telah berkata kepadaku.
Berkata
Jibril A.S. : "Wahai Rasulullah, barang siapa
yang membaca selawat ke atasmu tiap-
tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka
akan saya bimbing tangannya dan akan
saya bawa dia melintasi titian seperti kilat
menyambar."
Berkata pula Mikail A.S. : "Mereka yang
berselawat ke atas kamu akan aku beri
mereka itu minum dari telagamu."
Berkata pula Israfil A.S. : "Mereka yang
berselawat kepadamu akan aku sujud
kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan
mengangkat kepalaku sehingga Allah
S.W.T mengampuni orang itu."
Malaikat Izrail A.S pula berkata : "Bagi
mereka yang berselawat ke atasmu, akan
aku cabut ruh mereka itu dengan
selembut-lembutnya seperti aku
mencabut ruh para nabi-nabi."
Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah
S.A.W.? Para malaikat memberikan
jaminan masing-masing untuk orang-
orang yang berselawat ke atas Rasulullah
S.A.W.
Ayuh jangan kita melepaskan peluang
untuk berselawat ke atas junjungan kita
Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan
kita menjadi orang-orang kesayangan
Allah, Rasul dan para malaikat.
Amin Ya Rabbal Alamin.